Minggu, 30 Desember 2012

PO- on notes


Pendekatan-pendekatan Dasar Kepemimpinan


Setelah mempelajari bab ini anda diharapkan mampu:
1.      Membedakan kepemimpinan dengan manajemen
2.      Meringkas kesimpulan mengenai teori sifat
3.      Mengidentifikasi batasan batasan teori perilaku
4.      Mendeskripsikan model kemungkinan Fiedler
5.      Menjelaskan teori situasional Hersey dan Blanchard
6.      Meringkas teori pertukaran pemimpin-anggota
7.      Mendeskripsikan teori jalan-tujuan
8.      Mengidentifikasi variable-variable situasional dalam model pemimpin-partisipasi

Apa itu kepemimpinan?
Kepemimpinan atau dalam bahasa inggris sering kita dengar dengan istilah leadership adalah suatu kemampuan personal (individu) untuk mempengaruhi sebuah kelompok agar mencapai suatu visi atau serangkaian tujuan tertentu.  Sumber pengaruh ini bisa bersifat formal, seperti yang diberikan oleh pemangku jabatan manajerial dalam sebuah organisasi. Karena posisi manajemen tingkat otoritas yang diakui secara formal, seseorang bisa memperoleh peran pemimpin hanya karena posisinya dalam organisasi tersebut, namun, tidak semua pemimpin adalah manajer dan tidak semua manajer adalah pemipin. Hanya karena suatu organisasi memberikan hak-hak formal tertentu kepada manajernya, bukan jaminan bahwa mereka mampu memimpin secara efektif.
Sebelum kita membahas tentang kepemimpinan, mari kita bahas tentang perbadaan antara kepemimpinan dan manajemen.
Menurut John Kottler dari Harvard Bussiness School  bahwa manajemen adalah suatu upaya terkait dengan usaha untuk menangani kompleksitas.Manajemen yang baik menghasilkan keteraturan dan konsistensi dengan cara mempersiapkan rencana formal, merancang struktur organisasi yang kuat, dan memonitor hasil berdasarkan rencana.
Sedangkan kepemipinan berkaitan dengan perubahan. Seorang pemimpin menentukan arah dengan cara mengembangkan suatu visi masa depan; kemudian, mereka menyatukan orang-orang dengan mengkomunikasikan visi itu dan menginspirasi mereka untuk mengatasi berbagai rintangan.
Menurut Robert House dari Wharton School di University of Pennsylvania mengatakan bahwa para manajer (pemimpin) menggunakan otoritas yang inheren dengan jabatan formal mereka untuk mendapatkan keinginan mereka dari anggota organisasi. Sedangkan manajemen terbentuk dari implementasi visi dan strategi yang ditentukan oleh pemimpin, koordinasi dan susunan kepegawaian organisasi, dan penanganan berbagai permasalahan sehari-hari.
Suatu organisasi membutuhkan kepemimpinan dan manajemen yang kuat agar efektivitasnya optimal . di dunia yang serba dinamis seperti sekarang ini kita membutuhkan pemimpin-pemimpin yang berani menentang status quo, menciptakan visi masa depan, dan mengilhami anggota-anggota organisasi untuk secara sukarela mencapai visi tersebut. kita juga membutuhkan para manajer untuk merumuskan rencana yang mendetail, menciptakan struktur organisasi yang efisien, dan mengawasi operasi sehari-hari.
Ada beberapa teori yang menjelaskan tentang kepemimpinan
1.      Teori sifat (traits theories of ledership)
Teori sifat kepemimpinan adalah teori –teori yang mempertimbangkan berbagai sifat dan karakteristik pribadi yang membedakan para pemimpin dan mereka yang bukan pemimpin.
Secara sederhana kita dapat menjelaskan teori sifat ini bahwasanya kepemimpinan itu tidak diciptakan, namun dilahirkan. Seorang pemimpin yang membedakan dirinya dengan orang lain, terbentuk secara cuma-cuma karena kelahirannya membawa sifat-sifat dasar  dan karakteristik seorang pemimpin.
Seorang pemimpin memang dilahirkan untuk menjadi seorang pemimpin, diakui dan memberi pengaruh. Dengan kata lain, kepempinan itu tidak diciptakan namun tercipta.
Contohnya adalah, Napoleon Bonaparte, Budhha, Margaret teacher , Curchill dan Ronald Reagan.
Banyak pertentangan ketika teori ini dimunculkan, sehingga pada tahun 1960 teori sifat ini dikaitkan dengan teori 5 sifat (five threats theory) yang di identifikasi sebagai cikal bakal kepemimpinan. Sekedar menginatkan kembali teori 5 sifat ada di buku pertama bab 4, bisa dibuka kembali…

2.      Teori –teori perilaku (behavioral theories of leadership)
Teori perilaku kepemimpinan adalah teori-teori yang mengemukakan bahwa beberapa perilaku tertentu membedakan pemimpin dari mereka yang bukan pemimpin.
Secara sederhana kita dapat menjelaskan teori perilaku ini bahwasanya kempemimpinan itu tidak tercipta, namun bisa diciptakan.
Teori ini mematahkan teori sifat yang sebelumnya, bahwa seorang pemimpin itu tercipta bukan diciptakan. Penelitian sifat menyediakan suatu landasan agar kita memilih orang yang tepat yang memiliki sifat-sifat dan karakteristik seorang pemimpin.  Namun dalam teori perilaku, kita dapat mengidentifikasi apa-apa saja perilaku yang dibutuhkan seorang pemimpin agar dapat memimpin secara efektif dan merancang berbagai program untuk menanamkan pola perilaku ini kedalam diri mereka yang ingin menjadi pemimpin yang efektif.  Jadi semua orang memiliki peluang untuk  menjadi seorang pemimpin dengan mempelajari perilaku apa saja yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin.
Disini ada beberapa kajian mengenai teori-teori perilaku yang memiliki tujuan untuk menemukan karakteristik-karakteristik perilaku pemimpin yang dianggap berhubungan dengan ukuran efektivitas kinerja.
1.      Kajian dari Ohio State University
Teori perilaku kepemimpinan yang paling komprehensif dan replikatif muncul dari penelitian yang dirintis di Ohio State University pada akhir tahun 1940-an. Para peneliti disana berusaha mengidentifikasi dimensi-dimensi independen dari perilaku pemimpin. Ada dua dimensi penting yaitu struktur awal dan tenggang rasa.
-          Struktur awal (initiating structure)
Struktur awal adalah tingkat sampai mana seorang pemimpin akan menetapkan dan menyusun perannya dan peran para bawahannya dalam mencapai sebuah tujuan. Menekankan pada etos kerja yang tinggi.
-          Tenggang rasa (consideration)
Tenggang rasa adalah tingkat sampai mana seorang pemimpin akan memiliki hubungan professional yang ditandai oleh kesalingpercayaan, rasa hormat terhadap ide-ide anak buah, dan rasa hormat terhadap ide-ide mereka. Pemimpin semacam ini sangat memperhatikan kesenangan, kesejahteraan, status, dan kepuasan anak buahnya.
Anak buah dari pemimpin yang bertenggang rasa yang tinggi merasa lebih puas dengan pekerjaan mereka dan lebih termotivasi serta memiliki rasa hormat yang lebih besar bagi pemimpin mereka itu
Struktur awal sebaliknya, lebih berkaitan dengan tingkat produktivitas kelompok dan organisasi yang lebih tinggi dan evaluasi kinerja yang lebih positif.

2.      Kajian dari University of Michigan

Kelompok Michigan juga menghasilkan dua dimensi perilaku kepemimpinan yaitu
-          Pemimpin yang berorientasi karyawan (employee oriented)
Para pemimpin yang berorientasi pada keryawan dideskripsikan sebagai pemimpin-pemimpin yang menekankan hubungan antarpersonal; mementingkan kebutuhan para karyawan dan menerima perbedaan individual diantara para anggota.
-          Pemimpin yang berorientasi produksi (production oriented)
Para pemimpin yang berorientasi pada produksi cenderung menekankan aspek-aspek teknis atau tugas dari pekerjaan-perhatian utama mereka adalah penyelesaian tugas-tugas kelompok, dan anggota kelompok adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Penelitian ini menyimpulkan dan menganjurkan kepemimpinan yang berorientasi pada karyawan. Kepemimpinan yang berorientasi pada karyawan lebih meningkatkan produktifitas karyawan dan kepuasan kerja yang lebih baik.

3.      Teori kemungkinan

Ada kalanya teori sifat dan teori perilaku tidak sepenuhnya berfungsi dan berpengaruh terhadap efektifitas kinerja para karyawan. Teori kemungkinan menjelaskan tentang berbagai macam kepemimpinan yang berhubungan dengan situasi tertentu.. Ada lima pendekatan dalam teori kepemimpinan ini.

1.      Model fiedler
Model kepemimpinan pertama yang komprehensif dikembangkan oleh Fred Fiedler. Model kemungkinan Fiedler (Fiedler Contingency Model) menyatakan bahwa kinerja kelompok yang efektif bergantung pada kesesuaian antara gaya kepemimpinan dan sejauh mana situasi tersebut memberikan kendali kepada pemimpin tersebut.
Tahap-tahap menggunakan model Fiedler
-          Mengidentifikasi gaya kepemimpinan.
Tahap pertama untuk kepemimpinan yang berhasil adalah dengan mencari gaya dasar kepemimpinan seorang individu. Jadi, ia mulai mencari tahu apa gaya dasar tersebut. fiedler lalu menyusun sebuah kuisioner rekan kerja yang paling tidak disukai (least preferred coworker-LPC-questionaire) dari kuisioner ini akan member kita informasi apakah seseorang berorientasi kepada tugas atau hubungan. Kuisioner LPC merupakan kumpulan 16 kata
16 kata sifat yang saling berlawanan. seperti (menyenangkan-tidak menyenangkan, efisien-tidak efisien). fiedler meminta respondennya untuk mengingat semua rekan kerja mereka dan mendeskripsikan satu orang diantara diantara mereka yang paling tidak mereka sukai untuk mereka aja kerja sama dengan cara member nilai pada orang tersebut dengan skala 1 sampai 8 untuk tiap-tiap 16 kumpulan kata sifat yang saling berlawanan di atas. Fiedler yakin bahwa berdasarkan jawaban-jawaban para koresponden dalam kuisioner LPC ini, ia bisa menenukan gaya dasar kepemimpinan mereka. jika nilai LPC tinggi maka responden tersebut ingin menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerjanya tersebut dan disebut sebagai orang yang berorientasi hubungan. jika nilai LPC rendah maka di interpretasikan bahwa responden  tersebut pada dasarnya tertarik pada produktifitas dan disebut sebagai orang yang berorientasi tugas.
Fiedler mengasumsikan gaya kepemimpinan seseorang bersifat tetap atau tidak akan berubah. Asumsi ini secara khusus penting karena itu artinya bahwa bila suatu situasi membutuhkan seorang yang berorientasi tugas sedangkan yang memimpin saat itu adalah seorang yang berorientasi hubungan, situasi tersebut harus diubah atau pemimpin tersebut harus diganti bila efektifitas yang optimal ingin dicapai.
-          Memahami situasinya

Langkah selanjutnya adalah dengan mamahami situasinya, setelah gaya kepemimpinan dasar seseorang sudah diketahui melalui LPC, yang perlu dilakukan selanjutnya adalah mencocokkan pemimpin dengan situasi. Fiedler mengidentifikasikan tiga dimensi kemungkinan yang, menurutnya, menentukan factor-faktor situasional kunci yang menentukan efektifitas kepemimpinan.
 Ketiga factor tersebut adalah :
o   Hubungan pemimpin-anggota: tingkat kepatuhan, kepercayaan, dan rasa hormat para anggota terhadap pemimpin mereka
o   Struktur tugas : tingkat sejauh mana penentuan pekerjaan diproseduralkan (yaitu terstruktur atau tidak terstruktur)
o   Kekuatan posisi : tingkat pengaruh yang dimiliki oleh seorang pemimpin atas variable-variabel kuasa seperti perekrutan, pemecatan, pendisiplinan, promosi, dan kenaikan gaji.

Langkah berikutnya dalam model fiedler adalah mengevaluasi situasi menurut tiga variable kemungkinan ini. Apakah hubungan pemimpin anggota baik atau buruk, apakah struktur tugas tinggi atau rendah, apakah kekuatan posisi kuat atau lemah. Karena tiga variable ini sangat bersinergis satu sama lain. Secara keseluruhan, dengan memadukan ketiga dimensi kemungkinan ini, akan muncul delapan situasi atau kategori yang berbeda di mana para pemimpin bisa menemukan diri mereka.

-          Mencocokkan pemimpin dan situasi
Dengan mengetahui LPC seseorang dan nilai dari tiga dimensi kemungkinan yang disebutkan sebelumnya, model Fiedler bermaksud mencocokkan keduanya untuk mencapai efektifitas kepemimpinan yang maksimal. Ingatlah bahwa fiedler menganggap gaya kepemimpinan seseorang sebagai sesuatu yang tetap. Karena itu, hanya ada dua cara untuk meningkatkan efektivitas pemimpin.
Pertama, dengan mengganti pemimpin agar sesuai dengan situasi yang ada atau kedua adalah dengan mengubah situasi agar sesuai dengan sang pemimpin.

-          Evaluasi
Kembali lagi ke konsep dasar dari perilaku organisasi bahwasanya manusia itu sangatkah kompleks, maka dengan teori dan ujicoba fiedler tersebut belum bisa mendekati valid. Artinya, tidak selalu penilaian responden stabil. Kadang pada prakteknya teori ini kadang tidak sesuai.

-          Teori sumber daya kognitif
Fiedler dan kawannya melakukan konseptualisasi ulang yang mereka sebut dengan teori sumber daya koginitif. Teori sumber daya kognitif adalah teori kepemimpinan yang menyatakan bahwa stress secara negatif mempengaruhi suatu situasi serta kecerdasan dan pengalaman bisa mengurangi pengaruh stress yang dirasakan pemimpin. Secara khusus , mereka berfokus pada peran stress sebagai salah satu bentuk situasional yang kurang menguntungkan serta bagaimana kecerdasan dan pengalaman seorang pemimpin mempengaruhi reaksinya terhadap stress.
Inti dari teori ini adalah stress merupakan musuh rasionalitas. Sulit bagi pemimpin (atau bagi siapapun) untuk berpikir secara logis dan analitis ketika mereka sedang stress. Selain itu, peran kecerdasan dan pengalaman seorang pemimpin dalam kaitannya dengan efektifitas bberbeda dalam situasi stress tingkat randah dan tinggi. Fiedler dan gracia menemukan bahwa kemampuan intelektual seorang pemimpin berhubungan secara positif dalam situasi stress tingkat rendah dan secara negatif dalam situasi stress tingkat tinggi. Sebaliknya , pengalaman seorang pemimpin berhubungan secara negatif dalam situasi stress tingkat randah dan secara positif dalam situasi stress tingkat tinggi. Jadi, menurut mereka tingkat stress yang terkandung dalam  suatu situasi menentukan apakah  kecerdasan atau pengalaman individu yang akan memberikan kontribusi bagi kinerja kepemimpinan.
2.      Teori situasional Hersey dan Blanchard
 SLT (Situasional leadership Theory) adalah teori kemungkinan yang berfokus pada kesiapan para pengikut. Kepemimpinan yang berhasil dicapai dengan cara memilih gaya kepemimpinan yang benar, dan menurut Hersey dan Blanchard bergantung pada tingkat kesiapan para pengikut. SLT berasumsi bahwa bila seorang pengikut tidak mampu dan tidak bersedia, pemimpin harus memberikan pengarahan secara jelas dan spesifik; bila pengikut tidak mampu, namun bersedia, pemimpin menampilkan orientasi tugas yang tinggi untuk mengimbangi kurangnya kemampuan para pengikut serta orientasi hubungan yang juga tinggi untuk membuat para pengikut “menuruti” keinginan pemimpin; apabila para pengikut mampu namun tidak bersedia, pemimpin harus menggunakan gaya yang suportif dan partisipatif; sementara bila karyawan mampu dan bersedia, pemimpin tidak perlu berbuat banyak.
3.      Teori pertukaran pemimpin-anggota
LMX (Leader Member Exchange) teori pertukaran pemimpin-anggota adalah penciptaan kelompok kelompok kesayangan dan kelompok bukan kesayangan oleh para pemimpin; bawahan-bawahan dengan status kelompok kesayangan memperoleh penilaian kinerja yang lebih tinggi, pergantian yang lebih rendah, dan kepuasan kerja yang lebih baik.
 Penilaian yang menjadi dasar pemilihan pemimpin atas kelompok kesayangan adalah berdasarkan karekteristik kepribadian dan sikap yang mirip dengan pemimpin tersebut atau tingkat kompetensi yang lebih tinggi daripada anggota-anggota bukan kesayangan.
4.      Teori jalan-tujuan
Path-goal theory atau teori jalan-tujuan adalah teori yang mengemukakan bahwa merupakan tugas pemimpin untuk membantu para pengikut dalam mencapai tujuan-tujuan mereka dan untuk memberi pengarahan  yang dibutuhkan dan/ atau dukungan untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan mereka selaras dengan tujuan umum kelompok atau organisasi.
Perilaku pemimpin – house mengidentifikasi empat perilaku kepemimpinan
§  Pemimpin yang direktif : memberi tahu para pengikut mengenai apa yang diharapkan dari mereka, menentukan pekerjaan yang harus mereka selesaikan, dan memberikan bimbingan khusus terkait dengan cara menyelesaikan berbagai tugas tersebut
§  Pemimpin yang suportif: adalah pemimpin yang ramah dan memperhatikan kebutuhan para pengikut
§  Pemimpin yang partisipatif : berunding dengan para pengikut dan menggunakan saran-saran mereka sebelum mengambil suatu keputusan
§  Pemimpin yang berorientasi pencapaian : menetapkan tujuan-tujuan yang besar dan mengharapkan para pengikutnya untuk bekerja dengan sangat baik. Berlawanan dengan Friedler, House berasumsi bahwa pemimpin itu fleksibel dan bahwa pemimpin yang sama bisa menampilkan satu atau seluruh perilaku ini bergantung pada situasi yang ada.


5.      Model pemimpin-partisipasi
Victor vroom dan Philip yetton mengembangkan sebuah model pemimpin-partisipasi (leader-participation model) yang mengaitkan perilaku kepemimpinan dan partisipasi dalam pembuatan keputusan. Sebuah teori kepemimpinan yang menyediakan serangkaian peraturan untuk menentukan bentuk dan jumlah pembuatan keputusan partisipatif dalam berbagai situasi yang berbeda.


Dikuti dari buku : Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Stephen P. Robbins- Timothy A. Judge

Kamis, 18 Oktober 2012

Akhlak Rasul saat ditimpa musibah



Kali ini izinkan saya menceritakan sebuah kisah…
Kisah ini adalah sebuah kisah mulia dari seorang yang sangat mulia…



Ya, siapa lagi kalau bukan nabi kita, Rasulullah Saw..
Rasulullah Saw adalah seorang manusia, ya sama seperti kita hakikatnya, manusia adalah seseorang yang memiliki hawa nafsu, amarah, perasaan, dan rasa sedih..
Rasulullah  Saw pun pernah mengalami masa-masa sedih lalu menangis, saat beliau belum diangkat menjadi Rasul dan merasa sangat kehilangan, Allah SWT mengambil kembali anugrah yang  diberikan berupa kelahiran seorang anak laki-laki yang sangat di dambakan oleh keluarga Rasulullah Saw… 


Ketika putra laki-laki Rasulullah Saw yang bernama Qasim menginggal dunia, Rasulullah dan istrinya, Siti Khadijah merasa sangat kehilangan, bagi mereka  musibah ini benar-benar terasa berat karena saat itu, keluarga ini mendambakan seorang anak laki-laki yang diharapkan tumbuh menjadi lelaki dewasa yang dapat membatu urusan hidup dan keluarga.
Saat bersedih beliau mengatakan



  “ Air mata boleh mengalir, hati boleh sedih, tapi lisan hanya boleh mengucapkan apa yang membuat Allah ridha. Kami sungguh bersedih atas kematianmu. “



Lalu beliau pasrahkan semua urusan kepada Allah SWT dan dengan cepat mengambil hikmah dari peristiwa tersebut.. pasti ada sesuatu dibalik cobaan yang Allah SWT berikan.  


Lantas Rasulullah bangkit dari kesedihannya dan menghibur istrinya tercinta Siti Khadijah sehingga tidak lama kesedihan pun kembali menjadi kebahagiaan.
Subhanallah..
 Betapa mulianya akhlak nabi kita Muhammad Saw.. coba bandingkan dengan kita saat tertimpa musibah atau diberikan sedikit masalah oleh Allah SWT.
Adakalanya kita mengeluh, lantas memaki.. mengapa begini? Mengapa begitu?  Terkadang saat bersedih kita terlalu larut dalam kesedihan seakan-akan tiada lagi harapan untuk bangkit dan menjalani hidup..
Bercermin dari akhlak Rasulullah saat mengalami musibah, maka alangkah baiknya kita resapi perkataan beliau saat mengalami musibah..

“……………. tapi lisan hanya boleh mengucapkan apa yang membuat Allah ridha. Kami sungguh bersedih atas kematianmu. “



Dalam menghadapi musibah, terkadang kita tidak bisa mengontrol lisan untuk berkata yang buruk-buruk seakan tidak ridha dengan apa yang telah Allah berikan.
Ada baiknya kita mencontoh Rasulullah saat tertimpa musibah. Beliau menerima musibah tersebut dengan lapang dada, meskipun hatinya bersedih meskipun air matanya mengalir.. tapi beliau katakan untuk tetap berbicara sesuatu yang baik, pasti ada hikmah dibalik semua rencana Allah SWT untuk kita.
Yakinlah bahwasanya keikhlasan, kesabaran dan ketawakalan kepada Allah SWT akan membuat semuanya menjadi mudah dan berbuah manis pada akhirnya.
Rasulullah Saw bersabda, 

“Barangsiapa dikehendaki Allah diberi kebaikan, Allah akan memberinya musibah.” 
(H.R. Muslim )  

siapa tahu dibalik musibah yang kita alami ada Rahasia Allah yang tidak pernah kita tahu. Siapa tahu dibalik musibah Allah SWT menyiapkan kebaikan untuk kita..
Wallahu ‘alam..
semoga bermanfaat..


daftarpustaka: Umar, Muhammad Mu'nim Abdul. 2007. Khadijah The true love story of Muhammad. Jakarta: Pena Pundi Aksara

Nasihat Ummi Yoyoh Yusroh


Nasihat seorang Arab kepada putranya
(ukhti Nafiyar Uwaimir)

Wahai putraku…

Agar engkau menjadi raja yang berwibawa di hadapan manusia..
Janganlah berbiara dalam berbagai urusan kecuali setelah mengecek kebenaran sumbernya
Dan jika seseorang datang  membawa berita, cari bukti kebenarannya sebelum dengan berani engkau berbicara.
Hati-hati dengan isu..jangan percayai setiap yang dikatakan, jangan pula percaya sesuatu yang setengah engkau lihat.
Dan jika engkau mendapatkan cobaan berupa seorang musuh.
Hadapi dengan berbuat baik kepadanya.
Tolak dengan cara yang lebih baik, niscaya permusuhan itu menjadi cinta kasih.
Jika engkau hendak mengungkap kejujuran orang, ajaklah ia pergi bersama.. dalam berpergian itu jati diri manusia terungkap.. penampilan lahiriahnya akan luntur dan jati dirinya akan tersingkap! Dan “berpergian” itu disebut safar karena berfungsi mengungkapkan yang tertutup, mengungkap akhlak dan tabiat.
Jika engkau diserang banyak orang sementara engkau berada di atas kebenaran.. jika engkau diserang dengan  kritikan-kritikan buruk. 
Bergembiralah.. sebab mereka sebenarnya sedang berkata : “Engkau orang yang sukses dan berpengaruh,” sebab, anjing yang mati tidak akan ditendang dan tidak dilempar kecuali pohon yang berbuah.

Wahai putraku...

Jika engkau hendak mengkritik, biasakan untuk melihat dengan mata tawon lebah.. dan jangan memandang orang lain dengan mata lalat, sebab engkau akan jatuh kepada suatu  perkara yang busuk..
Tidurlah lebih awal wahai putraku agar bisa bangun lebih awal… sebab keberkahan ada di pagi hari, dan saya khawatir kehilangan kesempatan mendapatkan rezeki Allah yang Maha Penyayang disebabkan engkau begadang di malam hari, sehingga tidak bisa bangun pagi!
Akan aku ceritakan padamu kisah seekor kambing dan serigala, supaya engkau aman dari orang yang berbuat makar.
Dan saat seseorang memberikan tsiqoh-nya kepadamu, jangan sampai engkau mengkhianatinya!
Akan aku ajak engkau ke sarang singa, akan aku ajarkan bahwa singa itu tidak menjadi raja hutan dikarenakan aumannya! Akan tetapi, karena ia berjiwa tinggi.
Tidak mau memakan hasil buruan binatang lain, betapapun dia lapar … dan perutnya melilit-lilit… jangan mencuri jerih payah orang lain.. sebab engkau menjadi keji!
Akan aku ajak engkau menemui bunglon.. agar engkau menyaksikan sendiri tipu dayanya ! Bunglon mengubah warna dirinya sesuai dengan tempat ia berada….agar engkau mengetahui bahwa yang seperti bunglon itu banyak..dan berulang-ulang.. dan bahwasanya ada orang-orang munafik … banyak pula manusia yang berganti-ganti pakaian.. dan berlindung dibalik alasan “ingin berbuat baik”

Wahai putraku...

Biasakan engkau bersyukur kepada Allah!
Cukuplah menjadi alasan untuk bersyukur kepada-Nya bahwa engkau dapat berjalan, mendengar dan melihat!
Bersyukurlah kepada Allah, dan syukuri pula manusia..
Sebab Allah SWT akan menambah orang-orang yang bersyukur dan manusia senang saat mendapati seseorang yang diberi sesuatu lalu orang itu menghargainya!

Wahai putraku...

Ketahuilah bahwa sifat yang paling agung dalam kehidupan ini adalah sifat jujur!
Dan bahwasanya kebohongan, meskipun tampak memberi keselamatan..
Namun jujur lebih berakhlak bagimu! Dan bagi orang sepertimu!
Wahai putraku… persiapkan alternative untuk segala urusan.. agar engkau tidak membuka jalan kehinaan! Manfaatkan segala peluang… sebab peluang yang datang sekarang … bisa jadi tidak akan berulang! 
Jangan berkeluh kesah … aku harap engkau optimis.. siap menghadapi kehidupan..
Jauhilah orang-orang yang pesimis, lari dari mereka! Dan jangan sampai engkau duduk dengan seorang yang selalu memandang sial kepada segala hal!
Jangan bergembira saat melihat orang lain terkena musibah.. jangan pula menghina seorang karena postur atau penampilannya..
Sebab dia tidak menciptakan dirinya… dan saat engkau menghina orang lain, pada hakikatnya engkau menghina ciptaan dari Dzat yang Maha Mencipta dan Membuat bentuk rupa.
Jangan membuka aib orang, sebab Allah akan membuka aibmu dirumahu… sebab Allah-lah Dzat yang menutupi dan mencintai orang yang menutupi!
Jangan menzalimi siapapun… dan jika engkau hendak menzalimi dan engkau mampu menzalimi, ingatlah bahwa Allah SWT lebih mampu!
Jika engkau merasa hatimu mengeras, usaplah  kepala anak yatim.. engkau akan terheran-heran..
Bagaimana usapan itu dapat menghilangkan rasa keras hati dari hatimu, seakan hatimu menjadi pecah dan lunak.. jangan mendebat dalam perdebatan. Kedua pihak merugi.
Kalau kita yang kalah, kita merugi telah kehilangan kebesaran kita, dan jika menang, kita juga merugi, telah kehilangan orang lain yang menjadi lawan debat kita.. semua kita kalah..baik yang merasa menang dan yang merasa belum menang!
Jangan monopoli pendapat.. yang bagus adalah engkau memengaruhi dan dipengaruhi!
Hanya saja, jangan larut dalam pendapat banyak orang.. dan jika engkau merasa bahwa pendapatmu benar.. tegarlah dan jangan terpengaruh!
Wahai putraku..
Engkau dapat mengubah keyakinan orang…
Dan menguasai hati mereka tanpa engkau sadari! Bukan dengan sihir, bukan pula dengan jampi.. namun, dengan kosakatamu yang lembut..
Dengan keduanya, engkau dapat menyihir!!
Oleh karena itu tersenyumlah.. Mahasuci Allah yang telah menjadikan senyuman sebagai ibadah dalam agama kita, dan kita mendapatkan pahala darinya!
Di cina.. jika engkau tidak murah senyum, mereka tidak akan memberikan lisensi kepadamu untuk membuka kedai..
Jika engkau tidak menemukan orang yang tersenyum kepadamu, tersenyumlah engkau kepadanya!
Jika bibirmu terbuka karena senyuman..dengan cepat..
Terbuka pula hati untuk mengekspresikan isinya.
Jika orang meragukanmu bela dirimu.. jelaskan,, dan beri keterangan pembenarannya
Jangan suka nimbrung dan mengenduskan hidungmu dalam segla urusan, jangan pula ikut-ikutan, berposisi bersama banyak orang saat mereka bersikap!
Wahai puteraku.. jauhkan dirimu dari hal ini.. aku tidak suka kalau melihatmu seperti ini!
Jangan bersedih wahai putraku terhadap apa yang terjadi! Dalam kehidupan! Sebab kita tidak diciptakan kecuali untuk di uji dan diberi cobaan.. sehingga Allah melihat kita.
Adakah kita bersabar?
Karena itu.. santai saja.. janga keruh hati! Yakinlah bahwa jalan keluar dekat..
“ jika mendung semakin hitam, pertanda sebentar lagi hujan! ”
Jangan meratapi masa lalu.. cukuplah bahwa ia telah berlalu.. sia-sia kalau kita memegang gergaji kayu, lalu menggergaji!
Tataplah hari esok.. persiapkan diri.. dan singsingkan lengan baju untuk menghadapinya!
Jadilah orang yang mulia..
Berbanggalah dengan dirimu!
Sebagaimana engkau melihat dirimu, begitulah orang-orang akan melihatmu..
Jangan sekali-kali meremehkan dirimu!! Sebab engkau menjadi besar saat engkau ingin besar.. hanya engkau saja yang memutuskan ia menjadi kecil!

Yoyoh yusroh
Komisi I DPR RI



Evaluasi

Pernahkah kalian merasa sangat memalukan ? 

 Bertindak atau berkata sangat ‘bodoh’ dan ‘engga banget’, saat itu kalian terjatuh dan merasa asing, bahkan dikucilkan. Kalian merasa kecil dan tidak berharga. Saya pernah mengalami hal tersebut tapi, salah satu sahabat saya yang bijak berhasil mengukir senyuman dan semangat saya lagi dengan kata-katanya yang sesejuk embun
“ Ga apa- apa kok naad, udah sekarang mah jangan lihat masa lalu, buang aja jauh-jauh, sekarang mah yang penting gimana kita kedepannya nanti,jangan terlalu ambil pusing, toh orang ga mikirin kamu doing, mereka juga punya masalah masing-masing ”  sambil tersenyum dia mengutip kata-kata Ranchodas dalam film Three Idiot.
All is well
Haaah terimakasih…

Evaluasi itu penting, bukan untuk menyalahkan diri sendiri, melainkan untuk belajar dari kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut agar tidak terulang kembali.  


Perubahan


Siang itu Data management, dosen kami, pak Made, berujar dengan mantap.
“ Sesuatu yang tetap itu adalah perubahan ”
      Diiringi dengan senyum sumingrah berharap teorinya ini bisa diterima oleh para mahasiswa. Terdengar sangat filosofis. Saya yakin, setiap mahasiswa mempunyai interpretasi yang berbeda saat mendengar kata-kata tersebut.. Dengan percaya diri saya berkesimpulan bahwa segala sesuatu tidak akan pernah stagnan, waktu pun setiap detik bahkan sepersekian nanodetik pasti berubah. Statement tersebut membunuh karakter  “tetap”  dan secara tidak langsung melenyapkannya. memang benar adanya, toh takdir tuhan saja bisa berubah dan bisa diubah...  
      Saya ercaya takdir itu bisa diubah. Si miskin bisa menjadi juragan, si bodoh bisa menjadi briliant, si buruk bisa menjadi rupawan, si lemah bisa menjadi pahlawan dan berbagai kemungkinan lainnya. Jika kita peduli terhadap perubahan, maka perubahan tersebut yang akan mengubah kita. Setiap individu diberi potensi, jangan mau percaya dengan ketetapan takdir kecuali takdir yang memang sudah ditentukan oleh Tuhan dan tidak bisa di ganggu gugat seperti takdir kematian. Sooo play your role dan terus berkembang, you are a driver not passenger. Jika tidak mau ketinggalan maka berubahlah, tentunya menjadi lebih baik......