JK Rowling (Penulis
best seller Internasional book Harry Potter)
Seorang
penulis sejati adalah seorang yang selalu produktif menghasilkan karya-karya
dan dapat mengaktualisasikan isi kepalanya dalam sebuah karya tulis, namun
dalam perjalanannya, seorang yang bercita-cita sebagai penulis pastinya akan
menjumpai banyak hambatan dan rintangan, karena suatu keahlian itu tidak datang
secara cuma-cuma. Terkadang ketika kita hendak memulai untuk menuangkan ide dan gagasan kedalam suatu
karya, tidak semudah saat kita memikirkannya, ada suatu keadaan dimana kita
kehabisan ide dan kata-kata hingga akhirnya timbullah rasa jengkel sehingga
kita memutuskan untuk berhenti menulis.
Writer’s Block
atau kebuntuan menulis adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan
tersebut. Writer’s block ini kerap
menyapa penulis saat akan memulai untuk membuat tulisan atau ketika penulis
berada ditengah-tengah proses penulisan. Ada empat idikator mengapa writer’s
block ini terjadi yaitu:
- Penulis memiliki perbendaharaan kata yang relatif sedikit.
- Referensi menulis sangat kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan untuk mengalirnya ide (hal ini sering juga membuat frustasi).
- Ide menulis berkembang terlalu luas sehingga menyasar ke sana ke mari dan akhirnya membuat bingung.
- Topik tulisan memang tidak dikuasai sepenuhnya oleh penulis.
1. Membaca bacaan yang ringan seperti majalah atau buku populer.
2. Berjalan-jalan atau bersilaturahmi untuk menambah wawasan dan mencari sumber ide baru.
3.
Melakukan brainstorming atau membuka
forum diskusi bersama kawan yang memiliki passion
di bidang yang sama. Banyak hal-hal baru
yang akan kita dapatkan saat melakukan diskusi, kita pun akan mendapatkan
masukan yang konstruktif dari kawan yang
memiliki passion yang sama, dalam
proses diskusi kita akan terbuka
pikirannya untuk melihat masalah dari persepsi yang berbeda, tentunya itu akan
menjadi pertimbangan saat kita akan mulai menulis.
4.
Mencari sumber-sumber referensi lain dari perpustakaan. Dengan menambah jumlah
referensi, tulisan yang kita buat pastinya akan semakin kaya dan pembahasan
menjadi lebih komprehensif. Jika kita membuat karya fiksi, pastinya cerita akan
lebih menarik untuk dibaca karena kita bisa mengembangkan pola pikir out of the box.
5.
Mulailah menulis dari hal-hal kecil. Hal-hal kecil biasanya membuahkan suatu
karya yang besar, sepeti yang dilakukan oleh JK Rowling saat berusaha untuk
menjadi seorang penulis. Kegiatan tulis menulis haruslah dilakukan secara
terus-menerus agar kita lebih terasah dan terampil, menulis ini haruslah
menjadi agenda kita setiap hari. Sesuatu yang dilakukan berulang-ulang nantinya
akan menjadi sebuah kebiasaan, kebiasaan yang berulang nantinya akan membentuk
karakter. Karakter inilah yang akan menjadikan kita sebagai penulis
professional yang selalu berkarya. Mulailah menulis dari sebuah jurnal pribadi,
catatlah setiap kejadian menarik yang kita temui dalam perjalanan kehidupan.
6.
Mencari inspirasi dari Al-Qur’an, Al-Qur’an bukanlah sumber bacaan biasa, dalam
Al-Qur’an kita akan mendapatkan banyak inspirasi dari kisah-kisah yang
bermakna, bahkan tulisan kita akan lebih terasa ruh nya ketika kita mencari
inspirasi dari Al-Qur’an karena apa-apa yang tertulis di Al-quran merupakan
kalam Illahi. Mencari inspirasi dari Al-Quran juga adalah salah satu upaya kita
sebagai hamba Allah SWT untuk melakukan
amar ma’ruf nahi mungkar.
7.
Ada suatu formula khusus yang disampaikan dari Kang Topik Mulyana untuk para
calon penulis yaitu 3M+3M, 3M= Membaca, Membaca dan Membaca + 3M = Menulis,
Menulis dan Menulis. Dengan menerapkan formula 3M+3M ini niscaya kita akan
menjadi penulis produktif yang terus berkarya.
Semangat,
Keep Writing ! :)
Sumber : Bambang Trim, Menjadi Powerfull da'i dengan menulis buku.