Sabtu, 13 April 2013

Mengatasi Writer’s Block

“Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang engkau ketahui, tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri, itulah yang saya lakukan”
JK Rowling (Penulis best seller Internasional book Harry Potter)

  Seorang penulis sejati adalah seorang yang selalu produktif menghasilkan karya-karya dan dapat mengaktualisasikan isi kepalanya dalam sebuah karya tulis, namun dalam perjalanannya, seorang yang bercita-cita sebagai penulis pastinya akan menjumpai banyak hambatan dan rintangan, karena suatu keahlian itu tidak datang secara cuma-cuma. Terkadang ketika kita hendak memulai untuk  menuangkan ide dan gagasan kedalam suatu karya, tidak semudah saat kita memikirkannya, ada suatu keadaan dimana kita kehabisan ide dan kata-kata hingga akhirnya timbullah rasa jengkel sehingga kita memutuskan untuk berhenti menulis. 
   Writer’s Block atau kebuntuan menulis adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan tersebut. Writer’s block ini kerap menyapa penulis saat akan memulai untuk membuat tulisan atau ketika penulis berada ditengah-tengah proses penulisan. Ada empat idikator mengapa writer’s block ini terjadi yaitu:
  • Penulis memiliki perbendaharaan kata yang relatif sedikit.
  • Referensi menulis sangat kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan untuk mengalirnya ide (hal ini sering juga membuat frustasi).
  • Ide menulis berkembang terlalu luas sehingga menyasar ke sana ke mari dan akhirnya membuat bingung.
  • Topik tulisan memang tidak dikuasai sepenuhnya oleh penulis.
     Lalu bagaimana cara mengatasi writer’s block tersebut ? Cara paling ampuh dalam mengatasi kebuntuan menulis adalah dengan dengan menstimulus kembali ide-ide atau kata yang sudah mampet dengan mancari inspirasi sebanyak mungkin, yaitu dengan cara :
1. Membaca bacaan yang ringan seperti majalah atau buku populer.
2. Berjalan-jalan atau bersilaturahmi untuk menambah wawasan dan mencari sumber ide baru.
3. Melakukan brainstorming atau membuka forum diskusi bersama kawan yang memiliki passion di      bidang yang sama.  Banyak hal-hal baru yang akan kita dapatkan saat melakukan diskusi, kita pun akan mendapatkan masukan  yang konstruktif dari kawan yang memiliki passion yang sama, dalam proses diskusi  kita akan terbuka pikirannya untuk melihat masalah dari persepsi yang berbeda, tentunya itu akan menjadi pertimbangan saat kita akan mulai menulis.
4. Mencari sumber-sumber referensi lain dari perpustakaan. Dengan menambah jumlah referensi, tulisan yang kita buat pastinya akan semakin kaya dan pembahasan menjadi lebih komprehensif. Jika kita membuat karya fiksi, pastinya cerita akan lebih menarik untuk dibaca karena kita bisa mengembangkan pola pikir out of the box.
5. Mulailah menulis dari hal-hal kecil. Hal-hal kecil biasanya membuahkan suatu karya yang besar, sepeti yang dilakukan oleh JK Rowling saat berusaha untuk menjadi seorang penulis. Kegiatan tulis menulis haruslah dilakukan secara terus-menerus agar kita lebih terasah dan terampil, menulis ini haruslah menjadi agenda kita setiap hari. Sesuatu yang dilakukan berulang-ulang nantinya akan menjadi sebuah kebiasaan, kebiasaan yang berulang nantinya akan membentuk karakter. Karakter inilah yang akan menjadikan kita sebagai penulis professional yang selalu berkarya. Mulailah menulis dari sebuah jurnal pribadi, catatlah setiap kejadian menarik yang kita temui dalam perjalanan kehidupan.
6. Mencari inspirasi dari Al-Qur’an, Al-Qur’an bukanlah sumber bacaan biasa, dalam Al-Qur’an kita akan mendapatkan banyak inspirasi dari kisah-kisah yang bermakna, bahkan tulisan kita akan lebih terasa ruh nya ketika kita mencari inspirasi dari Al-Qur’an karena apa-apa yang tertulis di Al-quran merupakan kalam Illahi. Mencari inspirasi dari Al-Quran juga adalah salah satu upaya kita sebagai hamba Allah  SWT untuk melakukan amar ma’ruf nahi mungkar.
7. Ada suatu formula khusus yang disampaikan dari Kang Topik Mulyana untuk para calon penulis yaitu 3M+3M, 3M= Membaca, Membaca dan Membaca + 3M = Menulis, Menulis dan Menulis. Dengan menerapkan formula 3M+3M ini niscaya kita akan menjadi penulis produktif yang terus berkarya.
Semangat, Keep Writing ! :)

Sumber : Bambang Trim, Menjadi Powerfull da'i dengan menulis buku.